KEAJAIBAN LUAR BIASA DARI SHOLAT TAHAJUD

KEAJAIBAN LUAR BIASA DARI SHOLAT TAHAJUD 





Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..

Assalamualaikum Wr. Wb.

“Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu.Mudah- mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Al Isra’: 79)
Mengapa Allah menyuruh kita bangun di tengah malam untuk melaksanakan sholat tahajjud? Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajjud di tengah malam akan diangkat Alllah ke tempat yang terpuji?

Sholat Tahajjud, Stress, dan Hormon Kortisol (Hormon Stress) ..
Siapa bilang ajaran dalam agama Islam hanya dogma & doktrin. Prof.Dr.Muhammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya, telah mampu membantah pandangan tersebut melalui desertasi yang ia pertahankan sehingga mendapatkan gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada program pasca sarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi” , menyimpulkan jika anda melakukan sholat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas, dan khusyu’ niscaya anda akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker. Hormon Kortisol Rendah ..

Desertasi ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan sholat tahajjud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahajjud selama 2 bulan.
Sholat tahajjud dimulai pukul 2.00 – 3.00 WIB sebanyak 11 roka’at, dengan dua roka’at sebanyak 4 kali dan ditutup sholat witir sebanyak 3 roka’at. Dan selanjutnya, hormon kortisol (hormon stress) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia, dan Klinika).
Apa yang terjadi? Para siswa yang sholat tahajjud dengan rutin dan ikhlas berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan sholat tahajjud. Mereka yang melaksanakan sholat tahajjud tersebut memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.
Hormon kortisol adalah salah satu hormon stress. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stress. Dengan kadar hormon yang meninggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi, dan daya ingat kita kurang baik. Hormon ini oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur untuk tingkat/derajat stress seseorang.

Makin stress seseorang, maka hormon kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar tertinggi di waktu tengah malam hingga waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali (normal di pagi hari berkisar 38-690 mmol/liter, sedangkan malamnya 69-345 mmol/liter).
Stress dan depresi menjadi penyakit yang lazim di zaman sekarang ini. Stress sebenarnya keadaan yang positif bagi kita jika digunakan dalam keadaan yang masih wajar. Jika berlebihan, maka kadar hormon adrenalin dan hormon kortisol akan meningkat sehingga mengganggu sistem kekebalan tubuh yang akhirnya kita mudah terkena infeksi, penyakit maag, asma, dan memperburuk penyakit degeneratif kronis (kanker, diabetes,rematik dan lain-lain).
Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin, ikhlas, dan khusyu’ akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan memiliki persepsi dan motivasi yang positif yang nantinya akan terhindar dari stress. Mungkin itulah maksud firman Allah pada surah Al-Isra’ :79 di atas tentang diangkatnya para pelaksana sholat tahajjud ke tempat yang terpuji, Allahu’alam (Allah yang Maha Tahu).

Mengapa harus tengah malam? ..
Kata tahajjud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata Tahajjud dipahami oleh al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan sholat. Sholat ini juga dinamakan sholat lail/sholat malam, karena ia dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur.
Apa rahasia bangun di tengah malam untuk sholat tahajjud? Hal ini telah dijawab Allah pada surah al-Muzzammil ayat 6-7, berbunyi :” Sesungguhnya bangun di waktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari ayat tersebut ada 2 hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Apalagi sholat tahajjud adalah sholat sunnah, InsyaAllah orang yang melaksanakan sholat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas & motivasi yang kuat. Lain halnya dengan sholat wajib, terkadang kita melaksanakan sholat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”.
Sholat tahajjud dilakukan harus setelah tidur (meskipun sebentar). Apa manfaatnya? Bangun tidur pasti pikiran kita lebih segar.

Bayangkan dalam 1 hari, jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengoperasikan 14 milyar sel otak.
Manusia perlu istirahat. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan. Dengan tidur berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak heran jika Allah berkehendak agar sholat tahajjud dikerjakan setelah tidur. Dengan pikiran yang fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca.
Bacaan di malam hari lebih mengensankan dibandingkan di siang hari, mengapa demikian? Orang yang hobinya break-breakan (ORARI), mereka lebih senang akan memilih berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 2.00 – 4.00, karena suara yang dihasilkan di waktu itu lebih cukup bagus dan jernih, walaupun daya jangkauannya sangat jauh. Berbeda dengan siang hari, suara breaker tidak begitu jelas karena banyak frekuensi yang mengganggu.

Ini menandakan, bangun di tengah malam dan bersholat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Dan komunikasi yang kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi. Penulis punya pengalaman menarik terhadap seseorang yang berumur paruh baya ketika berbicara dalam sebuah forum, di mana tutur katanya begitu santun didengar, wajahnya penuh percaya diri dan enak dipandang, memiliki karakter yang kuat untuk mempengaruhi orang yang berinteraksi dengannya.
Pada sebuah kesempatan penulis bertanya : “Apa kira-kira rahasia kelebihan yang saudara miliki selama ini?”. Ia menjawab dengan singkat dan satun : “Disiplinkan diri dengan ber sholat tahajjud”.

Meditasi dan Tahajjud ..
Meditasi berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya. John Kehoe, penulis buku terlaris “Mind Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk-pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini ia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.
Banyak dari mereka melakukan metode meditasi lewat relaksasi senam ringan, olah nafas, pergi ke tempat sunyi dengan menghidupkan kaset-kaset, CD pencerahan. Bahkan ada yang menggunakan aroma terapi wewangian, tak heran terlalu besar biaya yang dikeluarkan hanya untuk bermeditasi saja.
Padahal Allah telah memberikan jalan alternafif kepada kita pada 14 abad yang lalu untuk lebih dekat dengan-Nya lewat pelaksanaan sholat malam karena sholat adalah salah satu bentuk meditasi. Selama ini kita terjebak pada belenggu diri kita sendiri yang menjadikan sholat sebagai kewajiban semata, bukan sebuah kebutuhan, kalau tidak sholat akan masuk neraka, terkesan Tuhan yang membutuhkan kita.
Padahal untuk melakukan sholat tahajjud kita tak perlu ke hutan, mengasingkan diri, cukup bangun di tengah malam kemudian berwudhu (bersuci) secara sederhana menurut rukun dan syaratnya. Tak perlu biaya mahal, hanya perlu tempat, dan sajadah yang bersih.

Wallahu a'lam bish-shawab ...
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...

Wassalamualaikum Wr. Wb.
40 KEUTAMAAN SHOLAT

40 KEUTAMAAN SHOLAT

40 KEUTAMAAN SHOLAT
 

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..

Assalamualaikum Wr. Wb.




Sesungguhnya shalat adalah sesuatu kekayaan yang sangat berharga. Hanya orang2 yang diberi Allah kelezatan shalat yang dapat menghargainya.
Begitu berharganya shalat, sehingga Rasulullah saw menjadikannya sebagai penyejuk mata, dan karena kelezatannya maka beliau saw. menghabiskan sebagian besar malamnya dengan melaksanakan shalat.
Itulah alasannya mengapa Rasulullah saw. secara khusus berwasiat mengenai shalat ketika akhir hayat beliau saw. dan berpesan agar benar2 menjaganya.
Di dalam banyak hadits, Rasulullah saw, bersabda, "Takutlah kepada Allah mengenai shalat,...Takutlah kepada Allah mengenai shalat,...Takutlah kepada Allah mengenai shalat," Ibnu mas'ud ra. meriwayatkan dari Rasulullah saw., bahwa beliau saw bersabda, "Amalan yang paling kucintai adalah SHALAT"
Didalam bebagai kitab hadits banyak sekali hadits yang menegaskan pentingnya shalat serta keutamaan2nya, sehingga sulit dan terlalu banyak jika ditulis keseluruhannya. Namun sebagai hikmahnya, dibawah ini saya sebutkan terjemahan dari beberapa hadits Rasulullah saw. :

1. Perintah pertama yang diturunkan Allah swt. kepada umatku adalah shalat, dan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat.

2. Takutlah kepada Allah mengenai shalat! Takutlah kepada Allah mengenai shalat! Takutlah kepada Allah mengenai shalat!

3. Pembatas seseorang dengan syirik adalah shalat.

4 Ciri seorang muslim adalah shalat. Seseorang yang mengerjakan shalatnya dengan hati yang khusyu, menjaga waktu2nya, dan memperhatikan sunnah2nya, maka dia adalah seorang yang beriman.

5. Allah swt. tidak mewajibkan sesuatu yang lebih utama daripada iman dan shalat. Seandainya ada suatu kewajiban yang lebih utama daripada itu, nicaya Allah swt. akan memerintahkan para malaikat-Nya yang sebagian dari mereka senantiasa ruku dan sebagian lagi terus-menerus sujud.

6 Shalat adalah tiang agama.
 
7. Shalat menghitamkan mulut setan.

8. shalat adalah cahaya bagi orang beriman.

9. shalat adalah jihad yang paling utama.

10 Selagi seseorang menjaga shalatnya, maka Allah swt mencurahkan seluruh perhatian-Nya, tetapi jika ia melalaikan shalatnya, maka perhatian Allah akan terlepas.

11. Apabila suatu musibah turun dari langit, maka orang2 yang memakmurkan masjid akan terhindar darinya.

12, apbila seseorang masuk ke dalam neraka jahanam disebabkan dosa2nya, maka api neraka tidak akan membakar anggota tubuh yang digunakan untuk bersujud.

13. Allah swt. mengharamkan api neraka bagi anggota tubuh yang digunakan untuk bersujud.

14. Amal yang paling disukai Allah swt. adalah shalat tepat pada waktunya.

15. Keadaan manusia yang paling disukai Allah swt. adalah ketika dalam keadaan sujud, yaitu kening menyentuh tanah.

16 Sedekat-dekat seseorang kepada Allah adalah ketika dia berada dalam sujud.

17. Shalat adalah anak kunci pintu syurga.

18. Apabila seseorang berdiri untuk melaksanakan shalat, maka pintu2 syurga akan terbuka. Lalu tersingkaplah tabir antara Allah dengan orang yang shalat itu selama dia tidak sibuk dengan batuk dan sebagainya ( yaitu perkara2 yang dibenci dalam shalat).

19. Seseorang yang sedang melaksanakan shalat berarti mengetuk pintu Yang Maha Kuasa, sebagaimana orang yang mengetuk pintu, maka pasti akan dibukakan baginya.

20. Kedudukan shalat dalam agama adalah seperti kepala pada badan.

21. Shalat adallah cahaya hati, barangsiapa yang ingin agar hatinya bersinar, hendaklah dia menyinarinya dengan shalat.

22. Barangsiapa berwudhu dengan sempurna, kemudian melaksanakan dua atau empat rakaat shalat, baik shalat fardhu ataupun sunnat dengan khusyu dan khudhu, lalu memohon ampunan kepada Allah atas dosanya, niscaya Allah akan mengampuninya.

23. Bagian bumi yang diatasnya disebut nama Allah melalui shalat, maka bagian bumi itu akan membanggakannya kepada bagian2 bumi yang lain.

24. Barangsiapa berdoa kepada Allah setelah melaksanakan shalat dua rakaat, niscaya Allah mengabulkannya baik secara langsung ataupun ditangguhkan, demi kemaslahatan dirinya. Yang jelas doanya pasti diterima.

25. Barangsiapa melaksanakan shalat 2 rakaat seorang diri tanpa diketahui oleh siapapun kecuali Allah dan para malaikat-Nya, maka dia mendapat jaminan keselamatan dari api neraka.

26. Barangsiapa melaksanakan satu shalat wajib, maka baginya satu doa yang makbul di sisi Allah.

27 Orang yang menjaga shalat lima waktu, dengan memperhatikan ruku, sujud dan wudhu yang sempuna, maka wajib baginya syurga dan haram baginya neraka.

28. Selama seorang muslim menjaga shalatnya, maka setan akan takut padanya. Tetapi jika melalaikannya, maka setan akan berani kepadanya dan akan menyesatkannya.

29. Amal yang paling utama adalah shalat lima waktu.

30. shalat adalah kurbannya setiap orang yang bertakwa.

31. Amal yang paling disukai Allah adalah shalat di awal waktu.

32. Barangsiapa pergi untuk melaksanakan shalat Subuh, maka ditangannya dia membawa bendera iman. Dan barangsiapa pergi kepasar pada waktu subuh, maka ditangannya adalah bendera setan.

33. Empat rakaat shalat sunnat sebelum shalat Dzuhur sama pahalanya dengan empat rakaat shalat Tahajjud.

34. Empat rakaat shalat sunnat setelah Dzuhur ,kedudukannya sama dengan 4 rakaat shalat Tahajjud.

35. Apabila seseorang berdiri melaksanakan shalat, maka rahmat Allah tercurah padanya.

36. Seutama-utama shalat (setelah shalat fardhu) adalah shalat pada pertengahan malam, namun sedikit sekali orang yang mengerjakannnya.

37. Jibril as. datang kepada Muhammad saw, dan berkata "Wahai Muhammad, berapapun lamanya engkau hidup, suatu hari nanti pasti akan mati juga. Siapapun yang engkau cintai, pada suatu hari nanti pasti engkau berpisah dengannya. Dan segala amalan yang engkau kerjakan (yang baik ataupun yang buruk), pasti engkau akan mendapatkan balasannya. Tidak diragukan lagi bahwa kemuliaan seorang mukmin adalah pada Tahajjudnya, dan kemuliaannya juga adalah pada sifat qana'ahnya."

38. Dua rakaat shalat pada akhir malam adalah lebih utama daripada dunia dan seisinya. Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan mewajibkannya kepada mereka.

39. Jagalah shalat Tahajjud, karena Tahajjud adalah jalan orang2 shalih dan jalan untuk mendekati Allah, penjaga dari perbuatan dosa, penyebab keampunan dosa, dan meyehatkan badan.

40. Allah swt berfirman, "Wahai anak adam, janganlah malas melaksanakan empat raka'at shalat pada permulaan hari (Shalat Dhuha), niscaya Aku pasti akan memenuhi seluruh keperluanmu pada hari itu."

Sesungguhnya keutama2an shalat dan kabar gembira bagi orang2 yang menjaganya banyak sekali disebutkan di dalam kitab2 hadits.

Itulah 40 keutamaan sholat, jangan pernah sekali-kali kita meninggalkan dan melalaikan sholat, saat kita sedang sesibuk apapun. Sekian artikel ini, kalau ada salah kata saya minta maaf.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

IBADAH BAGI WANITA DI MASA HAID

IBADAH BAGI WANITA DI MASA HAID





Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..

Assalamualaikum Wr. Wb.

Apa saja ibadah yang dibolehkan bagi wanita di kala haidh? Ada penjelasan amat bagus dari seorang ulama besar saat ini, Syaikh Kholid Al Mushlih, murid senior Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Kholid bin ‘Abdillah Al Mushlih hafizhohullah menerangkan:
Haidh dan nifas adalah suatu ketetapan Allah bagi kaum hawa karena ada hikmah dan rahmat di balik itu semua. Para ulama telah sepakat (baca: ijma’) bahwa wanita haidh dan nifas dilarang melakukan shalat yang wajib maupun yang sunnah, serta tidak perlu mengqodho’ (mengganti) shalatnya.
Begitu pula para ulama sepakat bahwa wanita haidh dan nifas dilarang berpuasa yang wajib maupun yang sunnah selama masa haidhnya. Namun mereka wajib mengqodho’ puasanya tersebut.
Para ulama pun sepakat bahwa wanita haidh dan nifas boleh untuk berdzikir dengan bacaan tasbih (subhanallah), tahlil (laa ilaha illallah), dan dzikir lainnya.

Adapun membaca Al Qur’an tentang bolehnya bagi wanita haidh dan nifas terdapat perselisihan pendapat. Yang tepat dalam hal ini, tidak mengapa wanita haidh dan nifas membaca Al Qur’an sebagaimana akan datang penjelasannya. Begitu pula tidak mengapa wanita haidh dan nifas melakukan amalan sholih lainnya selain yang telah kami sebutkan ditambah thowaf.

Dalam riwayat Bukhari (294) dan Muslim (1211) dari jalur ‘Abdurrahman bin Al Qosim, dari Al Qosim bin Muhammad, dari ‘Aisyah, ia berkata, “Aku pernah keluar, aku tidak ingin melakukan kecuali haji. Namun ketika itu aku mendapati haidh. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akhirnya mendatangiku sedangkan aku dalam keadaan menangis. Beliau berkata, “Apa engkau mendapati haidh?” Aku menjawab, “Iya.” Beliau bersabda, “Ini sudah jadi ketetapan Allah bagi kaum hawa. Lakukanlah segala sesuatu sebagaimana yang dilakukan orang yang berhaji kecuali thowaf keliling Ka’bah.”
Dari sini maka hendaklah laki-laki dan perempuan bersemangat untuk melakukan berbagai kebaikan. Tidak sepantasnya melarang wanita di masa haidh dan nifasnya dari berbagai kebaikan lainnya karena ini merupakan tipu daya syaithon. Mereka hanya terlarang melakukan shalat, puasa, dan thowaf, sedangkan yang lainnya mereka boleh menyibukkan diri dengannya.

Adapun khusus untuk membaca Al Qur’an bagi wanita haidh, maka di sini terdapat perselisihan di kalangan para ulama rahimahullah. Ada tiga pendapat dalam masalah ini:
Pendapat pertama: Bolehnya membaca Al Qur’an bagi wanita haidh dan nifas, asalkan tidak menyentuh mushaf Al Qur’an. Inilah pendapat dari Imam Malik, juga salah satu pendapat dari Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad. Pendapat ini juga dipilih oleh Imam Al Bukhari, Daud Azh Zhohiri, dan Ibnu Hazm.

Pendapat kedua: Bolehnya membaca sebagian Al Qur’an, satu atau dua ayat, bagi wanita haidh dan nifas. Ada yang menyebutkan bahwa tidak terlarang membaca Al Qur’an kurang dari satu ayat.

Pendapat ketiga: Diharamkan membaca Al Qur’ab bagi wanita haidh dan nifas walaupun hanya sebagian saja. Inilah pendapat mayoritas ulama, yakni ulama Hanafiyah, ulama Syafi’iyah, ulama Hambali dan selainnya. Imam At Tirmidzi mengatakan bahwa inilah pendapat kebanyakan ulama dari kalangan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kalangan tabi’in dan ulama setelahnya.
Setiap pendapat di atas memiliki dalil pendukung masing-masing. Namun yang terkuat menurut kami adalah bolehnya membaca Al Qur’an bagi wanita haidh dan nifas.

Inilah pendapat yang lebih mendekati kebenaran. Seandainya wanita haidh terlarang membaca Al Qur’an, tentu saja Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menjelaskannya dengan penjelasan yang benar-benar gamblang, lalu tersampaikanlah pada kita dari orang-orang yang tsiqoh (terpercaya).
Jika memang benar ada pelarangan membaca Al Qur’an bagi wanita haidh dan nifas, tentu akan ada penjelasannya sebagaimana diterangkan adanya larangan shalat dan puasa bagi mereka.
Kita tidak bisa berargumen dengan dalil pelarangan hal ini karena para ulama sepakat akan kedho’ifannya. Hadits yang dikatakan bahwa para ulama sepakat mendho’ifkannya adalah hadits yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu secara marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam),
“Tidak boleh membaca Al Qur’an sedikit pun juga bagi wanita haidh dan orang yang junub.”
Imam Ahmad telah membicarakan hadits ini sebagaimana anaknya menanyakannya pada beliau lalu dinukil oleh Al ‘Aqili dalam Adh Dhu’afa’ (90), “Hadits ini batil. Isma’il bin ‘Iyas mengingkarinya.” Abu Hatim juga telah menyatakan hal yang sama sebagaimana dinukil oleh anaknya dalam Al ‘Ilal (1/49). Begitu pula Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Fatawanya (21/460), “Hadits ini adalah hadits dho’if sebagaimana kesepakatan para ulama pakar hadits.”

Ibnu Taimiyah mengatakan dalam Fatawanya (26/191), “Hadits ini tidak diketahui sanadnya sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadits ini sama sekali tidak disampaikan oleh Ibnu ‘Umar, tidak pula Nafi’, tidak pula dari Musa bin ‘Uqbah, yang di mana sudah sangat ma’ruf banyak hadits dinukil dari mereka.
Para wanita di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga sudang seringkali mengalami haidh, seandainya terlarangnya membaca Al Qur’an bagi wanita haidh/nifas sebagaimana larangan shalat dan puasa bagi mereka, maka tentu saja Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menerangkan hal ini pada umatnya.
Begitu pula para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetahuinya dari beliau. Tentu saja hal ini akan dinukil di tengah-tengah manusia (para sahabat). Ketika tidak ada satu pun yang menukil larangan ini dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tentu saja membaca Al Qur’an bagi mereka tidak bisa dikatakan haram. Karena senyatanya, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melarang hal ini. Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak melarangnya padahal begitu sering ada kasus haidh di masa itu, maka tentu saja hal ini tidaklah diharamkan.”

Syaikhul Islam telah menjelaskan secara global tentang pembolehan membaca Al Qur’an bagi wanita haidh dengan menyebutkan kelemahan hadits yang membicarakan hal itu.
Syaikhul Islam mengatakan dalam Majmu’ Al Fatawa (21/460),
“Sudah begitu maklum bahwa wanita sudah seringkali mengalami haidh di masa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun tidak ditemukan bukti beliau melarang membaca Al Qur’an kala itu.

Sebagaimana pula beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melarang berdzikir dan berdo’a bagi mereka. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri memerintahkan kepada para wanita untuk keluar saat ied, lalu bertakbir bersama kaum muslimin. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memerintahkan kepada wanita haidh untuk menunaikan seluruh manasik kecuali thawaf keliling ka’bah. Begitu pula wanita boleh bertalbiyah meskipun ia dalam keadaan haidh. Mereka bisa melakukan manasik di Muzdalifah dan Mina, juga boleh melakukan syi’ar lainnya.”
Fatwa 22-8-1427

Kesimpulan:
Wanita haidh dan nifas masih boleh membaca Al Qur’an namun tidak boleh menyentuhnya. Jika ingin menyentuhnya hendaknya menggunakan sarung tangan dan pembatas lainnya. Sedangkan shalat dan puasa tidak boleh dilakukan oleh wanita haidh dan nifas. Begitu pula dilarang untuk thowaf. Adapun ibadah selain itu masih dibolehkan. Maka tidak perlu khawatir untuk berdzikir dan membaca Al Qur'an (asal tidak menyentuhnya) di masa haidh.

Sekian artikel ini, semoga bermanfaat bagi kalian semua yang sudah membaca artikel ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

MANFAAT MENGERTI ARTI BACAAN SHOLAT

MANFAAT MENGERTI ARTI BACAAN SHOLAT ..




Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..

Assalamualaikum Wr. Wb.

Shalat merupakan sarana komunikasi seorang hamba atau manusia kepada Allah subhanahuu wa ta’aalaa. Komunikasi manusia yang bersifat lemah kepada Dzat yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Komunikasi manusia yang tak lepas dari kesalahan kepada Dzat yang Maha Suci dari segala kekurangan. Dengan komunikasi tersebut memberikan keyakinan bahwa Allah Maha Pencipta, Maha Besar, Maha Pemberi, Maha Kuasa, Maha Esa, Maha Sempurna, Dialah Rabbul 'aalamin, hanya kepadaNya Tempat Bergantung. Manusia yang tidak melakukan komunikasi kepada Tuhan, secara tidak langsung meniadakan kekuasaan, kesempurnaan, keagungan bahkan keberadaanNya, yang berarti sederajat kaum yang tak beriman. Shalat akan membawa seseorang yang beriman kepada situasi kejiwaan yang khas. Situasi ini meresap kedalam dirinya sebagai suatu pengalaman akan kenyataan adanya Tuhan dan keMaha-besaranNya. Dalam keadaan yang intens pengalaman ini tiada terbatas pada hanya waktu shalat saja. Pengaruh pengalaman ini masih terasa beberapa waktu setelah shalat, namun sedikit demi sedikit intensitasnya makin menurun. Dalam situasi kejiwaan seperti ini pengalaman hidup sehari-hari dapat dihadapi dengan tenang. Kesusahan, ketakutan dan kekhawatiran direndam oleh situasi kejiwaan yang disebutkan oleh Allah subhanahuu wa ta’aalaa dalam surat al Baqarah ayat 38 artinya:"……Barangsiapa mengikuti petunjukKu, niscaya ia tiada akan takut dan tiada akan berduka cita." Dengan shalat diharapkan kepercayaan dalam hati semakin kuat, sehingga membuahkan rasa kemerdekaan dan kebebasan jiwa terhindar dari perasaan takut, susah, gelisah dan khawatir dari pengaruh kekuatan, kehebatan, kebesaran benda-benda dan makhluk-makhluk di jagat raya ini. Karena itu perasaan hati hanya tunduk kepada Kebesaran dan kehebatan Allah subhanahuu wa ta’aalaa. Supaya fungsi shalat seperti itu dapat kita capai, maka bacaan shalat yang dikerjakan harus dimengerti. Mampukah kita berkomu-nikasi dengan baik kepada Allah subhanahuu wa ta’aalaa tanpa mengerti makna bacaan shalat yang kita ucapkan? Bukankah mengerti dan memahami makna bacaan shalat sangat mempe-ngaruhi kekhusyu'an shalat seseorang. Barangkali tepatlah sitiran kalimat hikmah dibawah ini ditujukan kepada orang-orang yang tak mengerti bacaan shalat : “Banyak orang shalat namun tak ada baginya dari shalatnya kecuali hanya melihat sajadah, turun dan bangkit. Engkau melihat dia berada diatas sajadah dalam keadaan berdiri (shalat), namun hatinya tertuju pada perniagaannya dipasar" Allah subhanahuu wa ta’aalaa mengecam pada orang-orang yang shalat pada lahirnya saja, cuma gerakan kata semata dan meninggalkan makna komunikasi kepadaNya, yang menjadikan hati mereka menerawang/melantur kesana kemari. Allah subhana-huu wa ta’aalaa berfirman dalam QS Al-Ma’un 107 : 4-5 : “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” Orang-orang yang mengerjakan shalat yang dinamai mushallin oleh Allah dikatakan celaka, karena mereka mengerjakan shalat, tetapi mereka melantur, menyimpang dari shalat yang sebenarnya. Seharusnya hati dan pikiran dibulatkan dan ditujukan hanya kepada Allah semata, yang mendatangkan rasa takut dan merasa akan kebesaran Allah subhanahuu wa ta’aalaa. Perhatikan juga firman Allah dalam surat An-Nisaa: 43 : .. ”Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mendekati (mengerjakan) shalat sedang kalian dalam keadaan mabuk, sehingga kalian mengetahui (menyadari) apa-apa yang kalian katakan". Syeikh Muhammad Ali Ash-Shabuni rahimahullaah dalam kitabnya “Rowa’iul Bayaan” menerangkan bahwa ayat tersebut menunjukan "larangan mengerjakan shalat dalam keadaan mabuk". Udzur mabuk ini dikarenakan ketidaktahuan (ketidak-sadaran) akan apa-apa yang diucapkannya. Perkataan "sedang kamu dalam keadaan mabuk" menurut Wahab Munabbih radhiyallaahu ‘anhu, adalah mabuk dari apa saja, termasuk mabuk dunia, yang membuat hati melantur, hati lalai akan ucapan-ucapan dalam shalat. Dan perkataan "Sehingga kamu mengetahui apa yang kamu ucapkan" memberi pengertian bahwa ketika kita shalat dituntut mengetahui, memahami dan menghayati ucapan-ucapan dalam shalat. Ibnu Rajab al Hambali rahmatullah ‘alaih menulis dalam kitab “al-Khusyu’ fish shalaah” bahwa Ustman Abi ‘Aus rahmatullaah ‘alaih berkata : "Ada kabar yang sampai kepadaku, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam pernah shalat dengan bacaan nyaring, setelah selesai shalat beliau bersabda: "Apakah ada ayat yang saya tinggalkan dari surat yang saya baca ?" Para sahabat berkata : “Kami tak mengerti" Kemudian Ubay bin Ka’ab radhiyallaahu ‘anhu berkata: "Ya. benar ada, ayat ini dan ini". Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: ... "Mengapa masih ada kaum yang dibacakan kitab Allah, lalu tidak mengerti ayat-ayat yang tertinggal tidak dibaca? Sebab begitulah, maka kebesaran Allah dikeluarkan dari hati-hati kaum Bani Israil, badan-badannya menyaksikan sedang hati-hatinya kosong. Allah tidak akan menerima amal hamba, sehingga hatinya dan badannya bersama-sama menyaksikan." Siti ‘Aisyah Radiyallaahu ‘anha menuturkan bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,"Apabila mengantuk salah seorang diantara kalian padahal dia (sedang atau akan) shalat maka hendaklah dia tidur sampai hilang kantuknya; karena sesungguhnya salah seorang diantara kalian apabila mengerjakan shalat sedang dia dalam keadaan mengantuk, dia tidak tahu barangkali dia akan minta ampun, padahal dia memaki diri sendiri.” (HR. Bukhari) Hadist ini menunjukkan larangan mengerjakan shalat dalam keadaan mengantuk. Udzur disini karena tidak mengerti atau tidak menyadari apa-apa yang diucapkannya. Ketidakmengertian orang yang mengantuk tersurat pada kalimat: ….. Dia tidak tahu barang-kali dia akan meminta ampun, padahal dia memaki dirinya sendiri. Dari sini jelaslah bahwa orang yang mengerjakan shalat harus menyadari apa yang dibacanya. Kalau tidak shalat kita hanya sebuah gerak-gerik ucapan bibir tanpa mengerti, memahami atau menghayati, padahal semua lafadz itu adalah dialog suci kita dengan Allah subhanahuu wa ta’aalaa. ... Jadi mengerti, memahami dan menghayati ucapan shalat termasuk pintu pertama menuju terciptanya komunikasi manusia dengan Allah subhanahuu wa ta’aalaa ... As Sayyid Muhammad Alwi al Maliki rahmatullaah ‘alaih dalam “Kaifa Tushallii” menulis bahwa sebagai seorang muslim yang taat tentu ingin menyempurnakan shalatnya dengan berupaya untuk mengerti dan memahami bacaan-bacaan shalat. Semua itu dengan niat untuk memenuhi ketentuan Al­lah subhanahuu wa ta’aalaa dan Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Ungkapan berikut mungkin menyadarkan untuk segera mengerti dan memahami arti bacaan seluruh bacaan shalat yang kita baca. : "Tidak mengerti dan tidak memahami arti bacaan shalat barangkali sama dengan orang yang mengerjakan shalat dalam keadaan mabuk atau mengantuk" Dalam suatu riwayat Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam secara tegas bersabda, bahwa shalat itu akan memperoleh hasilnya manakala kita mengerti, memahami dan menghayati apa-apa yang diucapkan di dalam shalat, karena bertindak begini berarti tidak melalaikan tugas hati dalam beribadat shalat. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ... "Tidaklah dari seorang muslim yang berwudhu maka disempurnakannya wudhunya, kemudian ia berdiri dalam shalat-nya maka dimengertinya yang diucapkannya, melainkan setelah ia selesai shalat itu adalah seperti anak yang baru dilahirkan oleh ibunya (tidak berdosa)." (HR. Muslim).
Wallahu a'lam bishshawab, ..

Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Dan semoga bermanfaat bagi kalian semua yang membaca artikel ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.
Privacy Policy

Privacy Policy

Privacy Policy for Islam Is my Love

If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at http://berbagibersamaiqwa.blogspot.co.id/2015/11/contact-us.html.

At www.berbagibersamaiqwa.blogspot.com we consider the privacy of our visitors to be extremely important. This privacy policy document describes in detail the types of personal information is collected and recorded by www.berbagibersamaiqwa.blogspot.com and how we use it.

Log Files
Like many other Web sites, www.berbagibersamaiqwa.blogspot.com makes use of log files. These files merely logs visitors to the site - usually a standard procedure for hosting companies and a part of hosting services's analytics. The information inside the log files includes internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date/time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. This information is used to analyze trends, administer the site, track user's movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.

Cookies and Web Beacons
www.berbagibersamaiqwa.blogspot.com uses cookies to store information about visitors' preferences, to record user-specific information on which pages the site visitor accesses or visits, and to personalize or customize our web page content based upon visitors' browser type or other information that the visitor sends via their browser.

DoubleClick DART Cookie
→ Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on www.berbagibersamaiqwa.blogspot.com.
→ Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to our site's visitors based upon their visit to www.berbagibersamaiqwa.blogspot.com and other sites on the Internet.
→ Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html

Our Advertising Partners
Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include .......

  • Google
  • Commission Junction
  • Amazon
  • Widget Bucks
  • Adbrite
  • Clickbank
  • Linkshare
  • Yahoo! Publisher Network
  • Azoogle
  • Chitika
  • Kontera
  • TradeDoubler

While each of these advertising partners has their own Privacy Policy for their site, an updated and hyperlinked resource is maintained here: Privacy Policies.
You may consult this listing to find the privacy policy for each of the advertising partners of www.berbagibersamaiqwa.blogspot.com.

These third-party ad servers or ad networks use technology in their respective advertisements and links that appear on www.berbagibersamaiqwa.blogspot.com and which are sent directly to your browser. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies (such as cookies, JavaScript, or Web Beacons) may also be used by our site's third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on the site.

www.berbagibersamaiqwa.blogspot.com has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

Third Party Privacy Policies
You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. www.berbagibersamaiqwa.blogspot.com's privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites. You may find a comprehensive listing of these privacy policies and their links here: Privacy Policy Links.

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies?

Children's Information
We believe it is important to provide added protection for children online. We encourage parents and guardians to spend time online with their children to observe, participate in and/or monitor and guide their online activity. www.berbagibersamaiqwa.blogspot.com does not knowingly collect any personally identifiable information from children under the age of 13. If a parent or guardian believes that www.berbagibersamaiqwa.blogspot.com has in its database the personally-identifiable information of a child under the age of 13, please contact us immediately (using the contact in the first paragraph) and we will use our best efforts to promptly remove such information from our records.

Online Privacy Policy Only
This privacy policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website and regarding information shared and/or collected there. This policy does not apply to any information collected offline or via channels other than this website.

Consent
By using our website, you hereby consent to our privacy policy and agree to its terms.



Update
This Privacy Policy was last updated on: Tuesday, November 10th, 2015. Privacy Policy Online Approved Site
Should we update, amend or make any changes to our privacy policy, those changes will be posted here.

Contact Us

Contact Us

foxyform